Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Fungsi pendidikan
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang
nyata (manifes) berikut:
- Mempersiapkan
anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
- Mengembangkan
bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
- Melestarikan
kebudayaan.
- Menanamkan
keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi laten lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
- Mengurangi
pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan
tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
- Menyediakan
sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan
nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya
perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal,
misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
- Mempertahankan
sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan
kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang
ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas
siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan
status orang tuanya.
- Memperpanjang
masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa
seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
Menurut
David Popenoe, ada empat
macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
- Transmisi
(pemindahan) kebudayaan.
- Memilih
dan mengajarkan peranan sosial.
- Menjamin
integrasi sosial.
- Sekolah
mengajarkan corak kepribadian.
- Sumber
inovasi sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar